Jumat, 06 Maret 2020

SILABUS FIQIH SMT II PIAUD

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI-PUI) MAJALENGKA
SILABUS
1.       IDENTITAS MATA KULIAH
a.        Mata Kuliah                   : Fiqih
b.       Komponen                    : MKPIAUD
c.        Semester                       : II (dua)
d.       Jurusan                          : Tarbiyyah
e.       Prodi                              : PG.PAUD
f.         Bobot SKS                      : 2 SKS
g.        Dosen                             : H. Opik Taopikurohman, M.Pd
2.       TUJUAN MATA KULIAH
Agar mahasiswa mampu memahami dan merealisasikan ibadah dan muamalah.
3.       DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata kuliah ini diberikan kepada mahasiswa sebagai landasan utama agar mampu dan menguasai fiqh lebih mendasar sehingga mampu merealisasikan ibadah dengan baik dan benar
4.       REVERENSI
-          Buku-buku yang berhubungan dengan fiqih
5.       EVALUASI
a.        Tatap Muka
b.       Tugas Terstruktur
c.        Tugas Mandiri
d.       Ujian Tengah Semester
e.       Ujian Akhir Semester
6.       MATERI PERKULIAHAN
1.       FIQH : Pengertian Fiqh, Sejarah Perkembangan Fiqh, Objek pembahasan Fiqh dst.
2.       SUMBER HUKUM ISLAM : Pengertian Sumber Hukum Islam, Al-Qur’an, Ijtihad, dst
3.       MADZHAB : Pengertian Madzhab, Faktor-faktor yang menimbulkan madzhab,  Macam-Macam Madzhab dst.
4.       THAHARAH : Pengertian Thaharah, Instinja’ dst.
5.       SHALAT : Pengertian Shalat, Syarat-Syarat Shalat Dan Rukun Shalat, Hal hal yang membatalkan shalat, Macam Macam Shalat  Wajib Dan Shalat Sunnah dst
6.       ZAKAT : Pengertian Zakat, Hikmah zakat, Macam-Macam Zakat dst
7.       PUASA : Pengertian Puasa, Syarat Puasa, Rukun Puasa, Macam-Macam Puasa, Hal Hal Yang Membatalkan Puasa dst
8.       HAJI dan UMRAH : Pengertian Haji dan Umroh, Syarat dan Rukun Haji dan Umroh dst.
9.       MUAMALAH : Pengertian Muamalah, Prinsif dasar Muamalah dst

7.       METODE
-          Ceramah
-          Diskusi
-          Tanya Jawab
-          Dll
Keterangan :

 -  Makalah harus disetorkan maksimal satu minggu sebelum perkuliahan

SILABUS TAHSIN SMT II PIAUD

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI-PUI) MAJALENGKA
SILABUS
1.       IDENTITAS MATA KULIAH
a.        Mata Kuliah                   : Tahsin al-Qur’an/BTQ
b.       Kode Mata Kuliah         : 30730
c.        Komponen                    : MKPIAUD
d.       Semester                       : II (dua)
e.       Jurusan                          : Tarbiyyah
f.         Prodi                              : PG.PAUD
g.        Bobot SKS                      : 2 SKS
h.       Dosen                             : H. Opik Taopikurohman, M.Pd
2.       TUJUAN MATA KULIAH
Agar mahasiswa mampu membaca dan menulis al-qur’an dengan benar sesuai kaidah.
3.       DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata kuliah ini merupakan muatan local, yang diberikan kepada mahasiswa sebagai landasan utama untuk mampu membaca al-qur’an dengan benar sesuai kaidah. Sehingga di hadapan para peserta didik para alumnus dari prodi PAI dapat memberi contoh yang baik tentang cara membaca dan menulis al-qur’an dengan baik dan benar.
4.       TOPIK INTI
a.        Membaca al-Qur’an sesuai kaidah
b.       Menulis al-Qur’an dengan sesuai kaidah
5.       REFERENSI
a.        Al-Qur’an
b.       Buku kaligrafi
c.        Buku-buku metode membaca dan menulis al-Qur’an
d.       Buku-buku yang berkaitan dengan ilmu tajwid
6.       EVALUASI
a.        Tatap Muka
b.       Tugas Terstruktur
c.        Tugas Mandiri
d.       Ujian Tengah Semester
e.       Ujian Akhir Semester
7.       MATERI PERKULIAHAN
1.      Pengantar Ilmu Qira’at
2.      Pengantar Ilmu Tajwid
3.      Makhraj, Sifat dan Laqab Huruf
4.      Hukum Nun Sukun dan Tanwin
5.      Hukum Mim Sukun, Hukum Mim dan Nun Bertasydid
6.      Hukum Qalqalah, Ra, Lam, alif lam dan Ha Kinayah
7.      Hukum-Hukum Mad
8.      Istilah-istilah ilmu tajwid dalam al-Qur’an
9.      Kaidah menyambung Ta’awudz, basmalah dan ayat serta kaidah membaca ayat sajdah dan kaidah waqaf

8.       METODE
-          Ceramah
-          Diskusi
-          Tanya Jawab
-          Dll
Keterangan :
 -  Makalah harus disetorkan maksimal satu minggu sebelum perkuliahan
-  Tugas mandiri membuat makalah yang berisi :
a. Tulisan ayat suci al-qur’an (bebas surat apa saja) dalam satu lembar kertas ukuran A4 dengan tulisan tangan

b. Menyebutkan hukum tajwid dan sebabnya 

Sabtu, 21 Oktober 2017

METODE PEMBELAJARAN AL QUR AN Tentang Program Pintar Baca Alqur An

http://erickyonanda.blogspot.co.id/2012/05/metode-pembelajaran-al-qur.html

Silabus Pembelajaran al-Qur'an SMT VII_2017



SILABUS PEMBELAJARAN AL-QUR’AN  PAUDNI
SEMESTER      : 7 (Tujuh)
Program Studi  : S.1 PGRA
Dosen              : H. Opik Taopikurohman, M.Pd.

A.    POKOK BAHASAN
1.   Pengantar pembelajaran al-Quran yang mencakup uraian tentang : al-Quran sebagai mujizat yang abadi, kemujizatan membaca al-Quran, keutamaan membaca al-Quran, perlunya bisa membaca al-Quran, dan bahaya tidak bisa membaca al-Quran.
2.    Program pintar membaca al-Quran untuk anak usia dini yang mencakup : mengenal PPBQ, urgensi anak usia dini pintar membaca al-Quran, peta keterampilan anak membaca al-Quran, menyelenggarakan PPBQ di TK atau sejenisnya dan PPBQ Bilhikmah sebagai alternatif
3.      Teori pengajaran membaca al-Quran yang mencakup : Metode Bagdadiyah, Shautiyah, eklektik, dan jenis-jenis metode Shautiyah
4.   Karakteristik huruf Arab yang mencakup pembahasan tentang : Huruf Hijaiyah, berdiri sendiri, di awal, di tengah, dan huruf di akhir
5.      Proses pembelajaran metode Iqra jilid 1- VI
6.      Metode Pembelajaran yang ada dalam al-Qur’an
7.      Metode-metode pembelajaran menulis dan menghapal al-Qur’an

B.       DAFTAR BACAAN

Abdul Fatah Jalal, (1988). Azas-azas Pendidikan Islam, Bandung : CV Diponegoro.

Abdurrahman Annahlawi, (1989). Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam. Bandung: CV Diponegoro.

Abdur Rahman SA, (1996). Landasan dan Tujuan Pendidikan Islam Menurut al-Quran serta Implementasinya. Bandung : CV Diponegoro.

Allamah MH Thabathama,i (1989). Mengungkap Rahasia Al-Quran. (terjemahan). Bandung : Mizan.

Anharuddin, dkk. (1997). Fenomenologi al-Quran. Bandung : Al-Maarif.
Depag RI. (1989). Al-Quran dan Terjemahnya. Semarang : CV Toha Putra.

H.M Budiyanto. (1995). Prinsip-prinsip Metodologi Buku Iqra. Litbang LPTQ Nasional.

Imam Asy-Suyuti. (1989). Apa itu Al-Quran?. Jakarta : Penerbit Buku Andalan.

Imam Nawawi, (1997). Etika Ahlul Quran. (Terjemahan) Solo : Putaka Mantiq

M. Quraish Shihab. (1992). Membumikan Al-Quran. Bandung : Mizan.

----------------------- (1996). Wawasan Al-Quran. Bandung : Mizan

----------------------- (1997). Mukjizat Al-Quran. Bandung : Mizan

Manna Khalil Al-Qattan.(1992). Studi Ilmu-ilmu Al-Quran. (terjemahan). Jakarta : Pustaka Litera Antar Nusa.

Soelaeman, M.I. (1988). Suatu Telaah tentang Manusia-Religi Pendidikan. Jakarta : P2LPTK Dirjen Dikti Depdikbud.

Wildan Yahya, (2001). Cepat Membaca dan Menulis Al-Quran Jilid 1-4. Bandung : Yayasan Baitul Hikmah.

Yahya Rais. (1998). Belajar Membaca Al-Quran. Surabaya : PT Bina Ilmu.

Jumat, 13 Mei 2016

HUKUM TAkHBIB

Dosa Takhbib
Diantara dosa besar yang mungkin jarang diketahui oleh kaum muslimin adalah dosa takhbib. Menjadi penyebab percerian dan kerusakan rumah tangga. Karena kehadirannya, membuat seorang wanita menjadi benci suaminya dan meminta untuk berpisah dari suaminya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam banyak hadis, memberikan ancaman keras untuk pelanggaran semacam ini. Diantaranya,
1. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ مِنَّا مَنْ خَبَّبَ امرَأَةً عَلَى زَوجِهَا
”Bukan bagian dariku seseorang yang melakukan takhbib terhadap seorang wanita, sehingga dia melawan suaminya.” (HR. Abu Daud 2175 dan dishahihkan al-Albani)
2. Juga dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَمَنْ أَفْسَدَ امْرَأَةً عَلَى زَوْجِهَا فَلَيْسَ مِنَّا
”Siapa yang merusak hubungan seorang wanita dengan suaminya maka dia bukan bagian dariku.” (HR. Ahmad 9157 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Dalam penjelasannya tentang bahaya cinta buta, Ibnul Qoyim menjelaskan tentang dosa takhbib,
وقد لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم من فعل ذلك ، وتبرأ منه ، وهو من أكبر الكبائر ، وإذا كان النبي صلى الله عليه وسلم قد نهى أن يخطب الرجل على خطبة أخيه وأن يستام على سومه : فكيف بمن يسعى بالتفريق بينه وبين امرأته وأمته حتى يتصل بهما
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melaknat orang yang melakukan takhbib, dan beliau berlepas diri dari pelakunya. Takhbib termasuk salah satu dosa besar. Karena ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang untuk meminang wanita yang telah dilamar oleh lelaki lain, dan melarang seseorang menawar barang yang sedang ditawar orang lain, maka bagaimana lagi dengan orang yang berusaha memisahkan antara seorang suami dengan istrinya atau budaknya, sehingga dia bisa menjalin hubungan dengannya. (al-Jawab al-Kafi, hlm. 154).
Bahkan, karena besarnya dosa takhbib, Syaikhul Islam melarang menjadi makmum di belakang imam yang melakukan takhbib, sehingga bisa menikahi wanita tersebut. (Majmu’ Fatawa, 23/363).
Makna Takbib
Dalam Syarah Sunan Abu Daud Adzim Abadi (w. 1329 H) menjelaskan, takhbib secara bahasa artinya menipu dan merusak. Dengan menyebut-nyebut kejelekan suami di hadapan istrinya atau kebaikan lelaki lain di depan wanita itu. (Aunul Ma’bud, 6/159).
Di bagian lain, beliau juga menyebutkan,
مَنْ خَبَّب زوجة امرئ أي خدعها وأفسدها أو حسن إليها الطلاق ليتزوجها أو يزوجها لغيره أو غير ذلك
‘Siapa yang melakukan takhbib terhadap istri seseorang’ maknanya adalah siapa yang menipu wanita itu, merusak keluarganya atau memotivasinya agar cerai dengan suaminya, agar dia bisa menikah dengannya atau menikah dengan lelaki lain atau cara yang lainnya. (Aunul Ma’bud, 14/52).
Ad-Dzahabi mendefinisikan takhbib,
إفساد قلب المرأة على زوجها
”Merusak hati wanita terhadap suaminya.” (al-Kabair, hal. 209).
Dalam Fatwa Islam, usaha memisahkan wanita dari suaminya, tidak hanya dalam bentuk memotivasi si wanita untuk menuntut cerai dari suaminya. Yang juga termasuk takhbib adalah ketika seseorang memberikan perhatian, empati, menjadi teman curhat terhadap wanita yang sedang ada masalah dengan keluarganya.
وإفساد الزوجة على زوجها ليس فقط بأن تطلب منها الطلاق ، بل إن محاولة ملامسة العواطف والمشاعر ، والتسبب في تعليقها بك أعظم إفساد ، وأشنع مسعى يمكن أن يسعى به بين الناس .
”Merusak hubungan istri dengan suaminya, tidak hanya dalam bentuk memotivasi dia untuk menggugat cerai. Bahkan semata upaya memberikan empati, belas kasihan, berbagi rasa, dan segala sebab yang membuat si wanita menjadi jatuh cinta kepadamu, merupakan bentuk merusak (keluarga) yang serius, dan usaha paling licik yang mungkin bisa dilakukan seseorang.” (Fatwa Islam, no. 84849)
Memahami hal ini, berhati-hatilah dalam bergaul dengan lawan jenis siapapun dia. Bisa jadi pada awalnya seseorang memiliki niat baik, niat saling menolong, niat merasa kasihan, perlu ada teman untuk berbagi rasa. Kan gak ada masalah kalo cuma jadi teman curhat, yang penting gak ada perasaan apa-apa. Kita kan niatnya baik, saling mengingatkan dan menasehati. Saya merasa dekat dengan Allah semenjak kenal dia, kita saling mengingatkan untuk tahajud, untuk puasa sunah, saya menjadi rajin ibadah karena nasehatnya, hatiku merasa nyaman dan tentram bersamanya, semoga dia menjadi pasanganku di surga…, dan seabreg khayalan kasmaran lainnya.
Ibnul Jauzi menukil nasehat dari Al-Hasan bin Sholeh yang mengatakan,
إن الشيطان ليفتح للعبد تسعة وتسعين بابا من الخير يريد به بابا من الشر
“Sesungguhnya setan membukan 99 pintu kebaikan, untuk menjerumuskan orang ke dalam satu pintu keburukan.” (Talbis Iblis, hlm. 51).
Waspada bagi para lelaki, jangan sampai menerima curhat wanita tentang keluarganya. Bisa jadi ini langkah pembuka Iblis untuk semakin menjerumuskan anda. Terkecuali jika anda seorang ulama, tokoh agama, yang berhak memberikan fatwa dengan ilmunya. Anda bisa menjelaskan halal-haram satu masalah.
Semoga Allah, menyelamatkan kita dari bahaya besar lingkungan yang kurang memperhatikan adab pergaulan.
Allahu a’lam