Minggu, 28 Desember 2014

Tafsir al-Quran Surat Al-Hasyr, 59: 18

Tafsir al-Quran Surat Al-Hasyr, 59: 18
Teks  Ayat:
يَا أَيُّهَاالَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖوَاتَّقُوااللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Terjemah:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Tafsir Mufradat:
وَلْتَنظُرْ: Hendaklah setiap orang memiliki berkesediaan untuk melakukan evaluasi diri, agar dirinya tahu tentang jati dirinya sendiri.
 قَدَّمَتْ: Apa yang telah berlalu di masa lampau. Yaitu: “perbuatan apa pun yang pernah dilakukannya”.
لِغَدٍ : Untuk kepentingan masa depannya. Baik dalam pengertian duniawi maupun  ukhrawi.

Penjelasan:
Dalam mengupas ayat ini, penulis berpedoman kepada tiga kitab tafsir terkemuka, yakni kitab Tafsîrat-Thabariy, Tafsîr Ibnu Katsîr dan Tafsîr al-Qurthubiy. Ayat ini – secara eksplisit — menyebutkan perintah “bertaqwa” kepada Allah (ittaqûLlâha). Disebutkan dalam Tafsîr ibnu Katsîr bahwa taqwa sendiri diaplikasikan dalam dua hal, menepati aturan Allah dan menjauhkan diri dari laranganNya.Jadi, tidak bisa kita mengatakan “saya telah menegakkan shalat”, setelah itu berbuat maksiat kembali. Karena makna taqwa sendiri saling bersinergi, tidak dapat dipisahkan. Bandingkan dengan penjelasan al-Qurthubiy dalam kitab tafsirnya Al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qurân, yang menyatakan bahwa perintah taqwa (pada rangkaian ayat ini) bermakna: “Bertaqwalah pada semua perintah dan larangannya, dengan cara melaksanakan farâidh-Nya (kewajiban-kewajiban) yang dibebankan oleh Allah kepada diri kita — sebagai orang yang beriman — dan menjauhi ma’âshî-Nya(larangan-larangan) Allah, yang secara keseluruhan harus kita tinggalkan dalam seluruh aspek kehidupan kita.
Mengenai pertanyaan: “Apakah kita – selamanya — harus bertaqwa kepada Allah?” Jawabnya: “Tentu saja;dharûriyyan (bahasa Arab), absolutely (bahasa Inggris), tidak boleh tidak!”. Karena kita adalah orang-orang yang beriman, yang memiliki komitmen untuk bertaqwa kepada Allah. Perintah bertaqwa dalam hal ini ditujukan bagi orang-orang yang beriman(Yâ ayyuhâ l-ladzîna âmanû). Sedangkan orang yang belum beriman haruslah beriman terlebih dahulu, untuk kemudian bertaqwa.
Penggalan ayat selanjutnya memunyai makna yang mendalam. Waltanzhur nafsun mâ qaddamatl ighadin. Dan hendaklah seseorang melihat apa yang telah ia perbuat (di masa lalu) untuk hari esok. Dalam Tafsîr at-Thabariy dijabarkan: “Dan hendaklah seseorang melihat apa yang telah diperbuatnya untuk hari Kiamat. Apakah kebajikan yang akan menyelamatkannya, atau kejahatan yang akanmenjerumuskannya?
Kata-kata ‘ghad’ sendiri dalam bahasa Arab berarti “besok”. Beberapa mufassir (pakar tafsir) menyatakan dalam beberapa riwayat: Allah “senantiasa mendekatkan hari kiamat hingga menjadikannya seakan terjadi besok, dan ‘besok’ adalah hari kiamat”.
Ada juga yang mengartikan ‘ghad’ sesuai dengan makna aslinya, yakni besok. Hal inibisa diartikan juga bahwa kita diperintahkan untuk selalu melakukan introspeksi dan perbaikan guna mencapai masa depan yang lebih baik. Melihat masa lalu,yakni untuk dijadikan pelajaran bagi masa depan. Atau juga menjadikan pelajaran masa lalu sebuah investasi besar untuk masa depan.
Dalam kitab Tafsîribnu Katsîr, ayat ini disamakan dengan perkataan hâsibû anfusakum qablaan tuhâsabû. Hisablah (introspeksi) diri kalian sebelum nanti kalian dihisab (di hari akhir).
(WattaqûLlâh) Dan bertaqwalah kepada Allah. Kalimat kedua (wattaqûLlâh) sama dengan pernyataan Allah dalam kalimat pertama ayat ini. Perintah bertaqwa disebutkan dua kali sebagai sebuah bentuk penekanan. Hal ini menggambarkan betapa pentingnya ketaqwaan kita kepada Allah. Bahkan, perintah bertaqwa juga disebutkan oleh para khatib – secara eksplisit– pada setiap khutbah Jum’at. Al-Qurthubiy menjelaskan bahwa kalimat wattaqûLlâh pada rangkaian yang kedua (dalam ayat ini) memberikan pengertian: “Seandainya rangkaian kalimat pertama (wattaqûLlâh) bisa dipahami sebagai perintah untuk bertaubat terhadap apa pun perbuatan dosa yang pernah kita lakukan, maka pengulangan kalimat wattaqûLlâh pada ayat ini (untuk yang kedua kalinya) memberikan pengertian agar kita berhati-hati terhadap kemungkinan perbuatan maksiat yang bisa terjadi di kemudian hari setelah kita bertaubat, karena setan tidak akan pernah berhenti menggoda diri kita”.
InnaLâha khabîrun bimâta’malûn (sungguh Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan), memberikan pengertian bahwa baik dan buruknya perbuatan kita tidak akan pernah lepas dari pengawasan Sang Khaliq(Allah), kapan pun dan di mana pun.
Secara tidaklangsung, ayat ini telah mengajarkan kepada kita suatu hal yang sangat mendasardari Time Management dalam cakupan waktu yang lebih luas. Jika biasanyahanya mencakup kemarin, besok, dan sekarang, dalam ayat ini dibahas waktu didunia dan di akhirat. Karena memang, keterbatasan waktu kita di dunia harusbisa kita manfaatkan semaksimal mungkin untuk mendapatkan tempat yang terbaikdi sisiNya. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang bertaqwa.
Tidak terbatas pada Time Management, tapi juga Life Management. Manajemen hidup sebagai muslim, yang berorientasikan Allah dan hari Akhir. Menjadikan perbuatan di dunia sebagai wasilah (sarana) menuju Allah. Ingat! Tujuan penciptaan kita adalahuntuk beribadah pada Allah. Meski begitu, dalam kesehariannya, kita juga tidak boleh melupakan kedudukan kita di dunia. Keduanya kita jadikan sarana untuk menambah perbendaharaan amal shalih.
Konklusi: “Pesan Moral Ayat Ini”
Pesan-pesan moral yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut adalah mengenai keterbatasan waktu yang kita miliki. Benar, waktu yang kita miliki tidaklah panjang, begitu pun denganmasa hidup kita. Lantas bagaimana kemudian kita menggunakannya dengan baik dan benar? Adalah dengan beramal shalih. Jikalau tidak? Maka pastilah kita akanmerugi. Inna l-insâna lafî  khusrin. Sungguh seluruh manusia berada dalam kerugian. Seperti yang sudah termaktub dalam QS Al-‘Ashr.
Dalam hal ini, Allah memberikan pengecualian kepada orang-orang dengan kriteria tertentu : 1) beriman 2) beramal shalih 3) saling menasihati dalam kebenaran 4) saling menasihati dalam kesabaran). Hal-hal itulah yang harus mendapatkan perhatian utama dalam hidup. Karena, banyak orang yang pada akhirnya lupa pada Allah karena terlena dengan gelimang dunia. Insyâ Allah, hal tersebut akan kita bahas pada tulisan selanjutnya. Kedua hal ini sangat dekat hubungannya, antara waktu dan pemanfaatannya, tujuan hidup kita, dan rintangan-rintangan dalam hidup, dengan mengambil sampel kajian QS al-Ashr.
Tags:

Selasa, 18 November 2014

RINGKASAN KISI-KISI SOAL FIQIH SMT GASAL 2014-2015

KISI-KISI UAS KELAS VIII SMT GANJIL
Sujud syukur dan tilawah

1. pengertian sujud syukur menurut bahasa
2.  cara melaksanakan sujud syukur
3.  menunjukkan dalil yang berkenaan dengan hukum sujud syukur
4.  bacaan suju syukur
5.  hikmah sujud syukur
6. Menyebutkan tiga peristiwa yang menyebabkan rosul dan para sahabat melakukan sujud syukur
7. Menjelaskan pengertian sujud tilawah menurut istilah
8.  menentukan syarat sujud tilawah
9. Menujukkan ayat yang termasuk kepada ayat sajdah
10. Menjelaskan salah satu sebab dilaksanakannya sujud tilawah
11.bacaan sujud tilawah

Ketentuan puasa
12. tentang ketentuan puasa
13. pengertian puasa menurut istilah
14. pelaksanaan Puasa
15. syarat wajib puasa
16. Menunjukkan hadits tentang niat puasa
17. peserta didik dapat menentukan sunnat puasa
18. menunjukan perbuatan-perbuatan makruh waktu berpuasa
19. Peserta didik dapat menyebutkan lima(5)hal yang boleh membatalkan puasa dan wajib mengqadhanya.

Puasa Wajib
20. pengertian puasa wajib
21. macam-macam puasa wajib
22. Menunjukkan dalil tentang kewajiban melaksanakan puasa ramadhan
23. Menjelaskan arti hadits tentang niat puasa
24. Menyebutkan lamanya waktu pelaksanaan puasa Ramadhan
25. Menjelaskan ketentuan awal akhir ramadhan dengan cara istikmal
26. pengertian puasa nadzar
27. Menyebutkan salah satu jenis denda yang tercantum dalam QS. Al- Maidah : 89 tentang kafarat nadzar
28. Menjelaskan salah satu contoh dilaksanakannya puasa kaparat

Puasa Sunat
29. menujukan macam-macam puasa sunat
30. hari-hari yang dilarang berpuasa
31. Menunjukan empat nama bulan Terhormat

Zakat
32. dalil tentang zakat dalam (QS AT-Taubah :103
33. peserta didik dapat Menunjukkan syarat wajib zakat
34. Menyebutkan syarat wajib zakat fitrah
35. Menyebutkan dalil yg memjelaskan tentang orang –orang yang berhak menerima zakat, lengkap dg artinya
36. Menyebutkan waktu yang paling utama membayar zakat fitrah
37. Menentukan besarnya zakat fitrah
38. Menentukan nisob dan zakat kambing
39. menyebutkan harta yang wajib dizakati
40. Menentukan nisob zakat tizaroh (harta perniagaan)
41. menentukan waktu mengeluarkan zakat maal hasil pertanian
42. Menentukan hikmah zakat maal (zakat harta)
43. Menyebutkan perbedaan pengertian nisab dengan haul dalam zakat maal
44. menunjukkan dalil tentang ancaman bagi orang yang enggan membayar zakat.
45. Membedakan antara zakat fitrah dan zakat maal



KISI-KISI UAS KELAS IX SMT GANJIL

Penyembelihan

1. Menunjukan pengertian penyembelihan
2. Menyebutkan salah satu ketentuan menyembelih
3. Disajikan opsi, peserta didik dapat menunjukan syarat-syarat penyembelih

QURBAN
4. Menyebutkan firman Alloh tentang syarat penyembelih (QS Al-Maidah: 5)
5. Menunjukan hal-hal yang disunatkan ketikan menyembelih
6. Disajikan opsi, peserta didik dapat menentukan kewajiban dalam penyembelihan binatang
7. Menjelaskan salah satu cara penyembelihan
8. menjelaskan kesimpulan hadis tersebut: hal yg dimakruhkan ketika menyembelih Qurban
9. Menjelaskan hukum bagi orang yang mampu berqurban tapi tidak berqurban
10. Menyebutkan pengertian qurban istilah
11. Menyebutkan jenis binatang yang bisa dipakai qurban
12. Menentukan syarat binatang yang akan dijadikan Qurban
13. Menjelaskan arti hadits riwayar Al Bukhari (tentang waktu pelaksanaan qurban)
14. Disajikan opsi peserta didik dapat menunjukkan hal-hal yang disunahkan dalam berqurban
15. Menentukan cara pembagian daging qurban sunah

Aqikah
16. Mengidentifikasi pengertian aqiqah menurut bahasa
17. Disajikan cerita, peserta didik menujukan hukum menyembelih hewan untuk aqiqah wajib
18. Menentukan ketentuan aqiqah bagi anak laki-laki
19. Menjelaskan waktu yang paling utama melaksanakan aqiqah
20. Menyebutkan jenis binatang yang syah di pakai aqiqah
21. Disajikan opsi, peserta didik dapat menyebutkan 3 hal yang disunatkan sewaktu aqiqah

Jual Beli
22. Menjelaskan pengertian juaal beli menurut istilah
23. Menyebutkan dalil tentang jual beli QS. Al-baqaarah:275
24. Menunjukkan yang termasuk rukun jual beli
25. Menjelaskan salah satu bentuk jual beli yang sah tapi terlarang
26. Menunjukkan hadits tentang syahnya jual beli atas dasar suka sama suka
27. Disajikan opsi, peserta didik dapat menentukan syarat syah barang yang diperjual belikan
28. Menyebutkan bentuk-bentuk jual beli yang syah tapi terlarang
29. Menunjukkan salah satu bentuk jual beli terlarang
30. Menunjukkan kandungan (QS An- Nisa : 5)

Qirad
31. Mengidentifikasi arti pemberian modal kepada orang lain menurut usul fiqih
32. Disajikan ilustrasi, peserta didik dapat menentukan salah satu contoh qirod dalam bentuk sederhana
33. Menunjukkan hadits tentang qirod
34. Menunjukanhukum melaksanakan qirodh
35. Menjelaskan rukun qirodh
36. Menjelaskan salah satu larangan yang harus diperhatikan bagi yang menjalankan qirodh
37. Menentukan salah satu manfaat yang dapat diperoleh dari qirod

Riba
38. Mengidentifikasi pengertian riba menurut Istilah
39. Menunjukkan dalil tentang riba (QS Al- Imron:130)
40. Menyebutka macam-macam riba dan artinya
41. Menunjukan akibat orang yang memakan riba
42. Menentukan cara tukar menukar agar tidak menjadi riba
43. Menjelaskan manfaat diharamkannya riba bagi rentenir (pemilik uang)
44. Disajikan hadits-hadits, peserta didik dapat menentukan sabda Rosul tentang larangan melaksanakan Riba

45. Menjelaskan alasan Riba dilarang dalam ajaran islam
Materi Fiqih Kelas VII, VIII. dan IX silahkan buka pada link dibawah ini :
silahkan unduh